entah sudah berapa lipatan mata diantara beberapa malam bersama kafein - kafein yang
berserakan diantara kerongkongan
mungkin sekarang sudah mengering bersama tawa seorang pemain watak yang begitu gemilang
pintar, jenius, cerdas, atau apalah itu sebutannya, dia begitu mahsyur dizamannya
bahkan mungkin kehidupan sejenis kuman tak ada yang tak mengenalnya seperti yang
kebanyakan khalayak lakukan
BRAVOOOOO!!!
kata ini yang setiap malam terpaksa dia dengarkan sampai membuatnya muak
dan dia mempertanyakan, " apa tidak ada ahli bahasa yang cukup brilian untuk membuat
kosakata baru?"
kebosanan yang harus ditantangnya,
kepenatan yang harus dilawannya,
apakah hidupnya akan selalu seperti itu saja?
hanya dia yang bisa menjawab.
dan apapun yang menjadi jawabannya bak gema di ruang sunyi yang setelah itu berlalu pasti dan
kembali jadi sunyi
PER SEMPRE....
begitulah kehidupan dan penghidupannya, tiada yang lebih bisa membuatnya bahagia ketimbang
jawaban yang tidak sunyi
langkah gontai itupun bukan dibuat - buatnya,
padahal dia sesehat ayam betina yang siap menjadi santapan raja - raja
dan dia sangat gelap diantara kerlip panggungnya
jika boleh dia ingin menitikkan air mata tapi sayang dia terlahir tanpa kelenjar itu
sungguh malang nasibnya ketika orang sibuk memuji kegagahannya dalam tiap aksinya
tidak harus ini dipahami sebagai sebuah cerita
selayaknya sang pemain watak juga enggan menyebut dirinya serupa itu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar