salah jika memaksa saya menghapus,
saya tahu saya sudah menuliskan kesalahan,
tapi kesialan kali ini adalah saya terlanjur asyik menulisi perkamen ini dengan pulpen...
saya tahu juga kalau perkamen itu seharga hidup saya dan anda,
apa anda mau membentak saya??
silahkan saja, dan saya juga akan diam saja...
kalau and pikir saya tidak sama kecewanya dengan anda itu adalah tidak bijak!
saya tidak mencari pembenaran karena jelas jelas saya memang menuliskan hal yang salah,
tapi coba lihat kembali tulisan tulisan salah yang sebelumnya,
saat kita menuliskannya bersama sama,
apakah kita pernah mempermasalahkannya??
bahkan kita saling membesarkan hati dan kemudian menulis kembali...
saya menghapuskannya untuk anda begitupun sebaliknya...
kalau saat ini kita harus menulis dengan cara masing masing,
hargailah sudut pandang dan cara penulisan satu sama lain...
saya lelah dengan ego yang selama ini saya dan anda pertahankan,
ego yang ketika ditanya tentang apa tapi tidak satupun dari kita yang bisa menjawab...
kita payah ya, tapi semoga sekarang tidak lagi,
karena perkamen ini kan sudah kita bagi dua,
semoga tulisan yang pernah salah itu tidak tertuliskan lagi...
suatu saat jika perkamen ini harus bertemu kembali dengan sobekannya,
ceritakan saja padaku tentang tulisan anda,
karena mungkin pada saat itu suara anda yang paling lezat didengarkan sembari
meneguk secangkir teh berbaur madu...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar