yang saya tahu semua sedang berkoar koar memperjuangkan feminisme.
klasik sekali memang, bahkan sudah sejak jaman mary wollstonecraft atau malah sejak kecantikan maria magdalena jadi sebuah pergunjingan dan pendiskriminasian, yang anehnya baru menjadi sebuah perdebatan kembali setelah abad 2oan.
kalau memang yang dimau adalah sebuah pembebasan, penyetaraan gender dan bla..bla..bla..kenapa selalu meminta perlakuan lebih? bahkan spesial mungkin saya mengatakannya, bukankah itu sangat membuat yang anda..anda..anda..dan sekali lagi kemungkinannya ada saya juga dalam suatu waktu menjadi hal yang sangat kabur dan begitu membingungkan?
tapi ini sebatas pandangan saya sebagai orang yang lihai di kandang teori saya sendiri, kalaupun saya mempunyai ambisi bergerak menembus barikade paham paham yang bermunculan, salah salah saya sendiri yang menjadi santapan lezat diantaranya.
dan ini menurut hemat saya sendiri atau mungkin ada yang sangat setuju dengan pemandangan yang ada dalam pikir saya, orang pintar tidak selalu bisa lebih selamat dari orang cerdik, makanya saya memilih opsi untuk menjadi cerdik dengan tidak menembus suatu barikade irasional yang cukup tebal yang sudah barang tentu korbannya adalah saya sendiri, itu bodoh kalau saya bilang.
jadi cukup saya memulainya dari diri saya sendiri, waktupun berbaik hati ikut mengajari saya tentang banyak hal yang harusnya dikerjakan ataupun yang harus tidak dikerjakan. ketika inti yang hendak dicapai adalah suatu penyetaraan, kenapa tidak saya memandang diri saya sebagai sosok yang sama dengan sosok yang saya gugat selama ini, dari situ sayapun mengembangkan visi yang cukup visioner menurut nalar saya, apa yang bisa dilakukan tergugat saya yang tergugatpun memiliki potensi kebisaan yang hampir serupa. dari yang mendasar inilah semua yang dikerjakan menjadi cukup jelas, tapi bukan berarti harus memaksakan diri sendiri, tetap semua dikerjakan sewajarnya. dengan begini saya kan tidak perlu membunuh diri saya sendiri didepan barikade yang kadang seperti tidak punya mata itu, dan saya bisa menjalankan gugatan itu dengan lebih ringan.
silahkan jika kurang setuju dengan suatu pandangan yang saya miliki ini, semua bebas bebas saja kan? barartipun saya juga bebas memikirkan suatu kemungkinan yang lebih sederhana dan tidak munafik. yah kalau mau masih radikal silahkan tapi yang saya prihatinkan seharusnya pemikiran yang radikal itu diimbangi tindakan yang radikal juga biar keren dan totalitas tersampaikan, tapi kenapa yang saya lihat dan selalu anda tonjolkan malah hal yang IRONIS.
anda berlagak kuat dan perkasa seolah hendak menghancurkan paradigma dunia dan diwaktu yang sama merengek, menangis dan mungkin mengemis untuk perlakuan istimewa yang menggambarkan kelemahan anda anda anda dan anda dan yang saya takutkan adalah saya sendiri ikut terjerumus didalamnya.