semalaman penuh berkutat dengan kedengkian dan amarah membuat saya lebih cepat menutup mata kemarin petang...hemat saya, lebih baik saya tidur daripada saya mahsyuk dengan pikiran yang tidak penting yang berhubungan dengan segala jenis sangkalan dan kemunafikan muka muka jahanam...jengah dan lelah, tapi saya tentu masih punya semangat meski cuma sekepal tangan kecil ini, untuk menyambut hari berbeda dengan penuh keceriaan yang sedikit dipaksakan...wagu tenan!!
but no worry, hidup ini sudah penuh sesak dengan berjuta bahkan triliyunan kemunafikan, cuma sedikit tipu muslihatku memampatkan rasa sesak dan mengubahnya jadi senyum tak akan menjadi suatu hal yang berlebihan....
The future's fluid, but the past is set
BalasHapusin stone. You wonder why some people find
it bitter-sweet to wallow in regret
instead of making changes that would let
things turn out better next time. Undefined,
the future's fluid, but the past is set
like hard cement, an unforgiven debt
the present time has failed to leave behind.
It's bitter-sweet. To wallow in regret
may not be useful, but it's a sucker-bet
that folks will clear those memories from their mind.
The future's fluid, but the past is set
like stucco sloughing. People do forget
in self-defense. Amnesia is kind
though bitter-sweet. To wallow in regret
is difficult for lovers newly met
whom every sunrise serves but to remind
their future's fluid, though their pasts are set
and they've no need to wallow in regret.