Selasa, 27 Juli 2010

kutipan hati pagi ini

semalaman penuh berkutat dengan kedengkian dan amarah membuat saya lebih cepat menutup mata kemarin petang...hemat saya, lebih baik saya tidur daripada saya mahsyuk dengan pikiran yang tidak penting yang berhubungan dengan segala jenis sangkalan dan kemunafikan muka muka jahanam...jengah dan lelah, tapi saya tentu masih punya semangat meski cuma sekepal tangan kecil ini, untuk menyambut hari berbeda dengan penuh keceriaan yang sedikit dipaksakan...wagu tenan!!
but no worry, hidup ini sudah penuh sesak dengan berjuta bahkan triliyunan kemunafikan, cuma sedikit tipu muslihatku memampatkan rasa sesak dan mengubahnya jadi senyum tak akan menjadi suatu hal yang berlebihan....

1 komentar:

  1. The future's fluid, but the past is set
    in stone. You wonder why some people find
    it bitter-sweet to wallow in regret

    instead of making changes that would let
    things turn out better next time. Undefined,
    the future's fluid, but the past is set

    like hard cement, an unforgiven debt
    the present time has failed to leave behind.
    It's bitter-sweet. To wallow in regret

    may not be useful, but it's a sucker-bet
    that folks will clear those memories from their mind.
    The future's fluid, but the past is set

    like stucco sloughing. People do forget
    in self-defense. Amnesia is kind
    though bitter-sweet. To wallow in regret

    is difficult for lovers newly met
    whom every sunrise serves but to remind
    their future's fluid, though their pasts are set
    and they've no need to wallow in regret.

    BalasHapus