dia membuatku terdesak diantara sesak, sungguh pengap menderap...
sepertinya secangkir teh hangat terasa lezat sampai ke ujung kerongkongan yang paling dalam...entah dahaga atau memang kering kerontang seluruh aliran kesaraf kehausanku, ahhhh...apa sih aku ini.
jadi beginilah ceritanya, ada seorang saujana sesaat menyapa seorang gadis kecil bermuka nanar penuh luka tikam:
"hei, gadis kecil sedang apa kau disana?"
"aku begitu asik dengan dunia yang kubuat, tuan."
"ohh...boleh aku melihat dunia itu, nampaknya menarik?"
"ehmmm...sepertinya jangan tuan, kurasa anda akan tidak memahaminya."
"apa? mengapa kau begitu meragukan kepintaranku?aku bahkan jelas lebih berpendidikan daripadamu!"
"hei, tuan yang berpendidikan! kau bahkan tak perlu ilmumu yang kau banggakan atasku...kau tahu aku hanya tidak ingin kau menangis darah atas duniaku...aku memang tak seberuntung kau yang terdidik, tapi tahukah engkau hei, tuan, aku mampu berbahagia di dalam dunia yang mungkin kau akan menangis darah di dalamnya!!"
terperangahlah tuan itu disudut sebuah kota beriak debu sendu...
coba bayangkan kira-kira seperti apakah dunia di dalam imajinasi gadis nanar penuh luka tikam itu??
itu tadi penggalan kisah diantara asap secangkir teh hangat diantara senja yang bertahta...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar